Detikcom 11 Agustus 2007
Dalam batas tertentu, formaldehid atau formalin dalam kosmetik sebagai pengawet dibolehkan. Karenanya, pasta gigi pun boleh menggunakannya dengan kadar maksimal 0,1 persen. Meski secara toksikologi aman, namun konsumen hendaknya tetap waspada. Pasta gigi berformalin sebaiknya tidak dipakai oleh anak-anak. "Sebetulnya tidak apa-apa pasta gigi berformalin, asal kadarnya sesuai batas. Tapi sebaiknya jangan diberikan kepada anak-anak, karena kekebalan tubuhnya berbeda dengan orang dewasa," ujar dosen kimia Unpad Ahmad Zainudin. Hal itu disampaikan dia dalam perbincangan dengan *detikcom*, Jumat (10/8/2007) malam. Dalam kadar rendah, bila anak-anak tidak tahan pada formalin yang masuk dalam tubuhnya, akan menyebabkan para bocah itu keracunan. Formalin juga dapat menyebabkan penyakit kanker, gagal ginjal, dan penyakit hati kronis. Selai itu, formalin pun dapat mengancam kecerdasan anak karena menghambat perkembangan otak anak.
Pepsodent Berformalin, Tapi Tetap Aman Digunakan - detikcom
Salah satu pasta gigi yang populer di Indonesia, Pepsodent, diketahui memiliki kandungan formalin. Bahan formaldehyde yang terkandung dalam Pepsodent ternyata adalah formalin. PT Unilever Indonesia selaku produsen Pepsodent membenarkan bahwa produknya mengandung formaldehyde alias formalin. Tetapi Unilever tetap mengklaim Pepsodent tetap aman untuk digunakan. "Kandungan formaldehyde berada jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh BPOM sehingga produk-produk ini aman dipergunakan serta efektif," kata Direktur Hubungan Perusahaan dan SDM PT Unilever, Josef Bataona, dalam rilis yang diterima *detikcom*, Jumat (10/8/2007). Josef menjelaskan penggunaan formaldehyde di Pepsodent sudah seizin pihak BPOM. Formaldehyde umum dipergunakan dalam jumlah yang sangat kecil di banyak produk kosmetik atau perawatan tubuh di seluruh dunia termasuk sabun, shampoo, dan pasta gigi. "Fungsinya adalah sebagai bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan kuman di produk-produk tersebut. Pengawet diperlukan untuk menjaga kondisi produk agar tetap aman dipakai setelah kemasan dibuka," terang Josef. Pepsodent mengandung formaldehyde sebesar 0,04 persen, jauh di bawah batas yang diperbolehkan. Ketentuan BPOM, apabila kandungan formaldehyde di dalam pasta gigi tidak melebihi 0,05 persen maka tidak perlu mencantumkan tanda peringatan 'mengandung formaldehyde'. Selain Pepsodent, menurut Josef formaldehyde juga terkandung dalam sabun cair dan shampoo Lifebuoy, shampoo Clear, dan shampoo sunsilk. Tapi Josef kembali menerangkan bahwa produk-produk tersebut aman digunakan karena kandungan formaldehyde-nya tidak melebihi batas yang ditentukan BPOM. "Semua bahan yang dipergunakan di dalam produk Unilever telah diketahui dan disetujui oleh BPOM
Dalam batas tertentu, formaldehid atau formalin dalam kosmetik sebagai pengawet dibolehkan. Karenanya, pasta gigi pun boleh menggunakannya dengan kadar maksimal 0,1 persen. Meski secara toksikologi aman, namun konsumen hendaknya tetap waspada. Pasta gigi berformalin sebaiknya tidak dipakai oleh anak-anak. "Sebetulnya tidak apa-apa pasta gigi berformalin, asal kadarnya sesuai batas. Tapi sebaiknya jangan diberikan kepada anak-anak, karena kekebalan tubuhnya berbeda dengan orang dewasa," ujar dosen kimia Unpad Ahmad Zainudin. Hal itu disampaikan dia dalam perbincangan dengan *detikcom*, Jumat (10/8/2007) malam. Dalam kadar rendah, bila anak-anak tidak tahan pada formalin yang masuk dalam tubuhnya, akan menyebabkan para bocah itu keracunan. Formalin juga dapat menyebabkan penyakit kanker, gagal ginjal, dan penyakit hati kronis. Selai itu, formalin pun dapat mengancam kecerdasan anak karena menghambat perkembangan otak anak.
Pepsodent Berformalin, Tapi Tetap Aman Digunakan - detikcom
Salah satu pasta gigi yang populer di Indonesia, Pepsodent, diketahui memiliki kandungan formalin. Bahan formaldehyde yang terkandung dalam Pepsodent ternyata adalah formalin. PT Unilever Indonesia selaku produsen Pepsodent membenarkan bahwa produknya mengandung formaldehyde alias formalin. Tetapi Unilever tetap mengklaim Pepsodent tetap aman untuk digunakan. "Kandungan formaldehyde berada jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh BPOM sehingga produk-produk ini aman dipergunakan serta efektif," kata Direktur Hubungan Perusahaan dan SDM PT Unilever, Josef Bataona, dalam rilis yang diterima *detikcom*, Jumat (10/8/2007). Josef menjelaskan penggunaan formaldehyde di Pepsodent sudah seizin pihak BPOM. Formaldehyde umum dipergunakan dalam jumlah yang sangat kecil di banyak produk kosmetik atau perawatan tubuh di seluruh dunia termasuk sabun, shampoo, dan pasta gigi. "Fungsinya adalah sebagai bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan kuman di produk-produk tersebut. Pengawet diperlukan untuk menjaga kondisi produk agar tetap aman dipakai setelah kemasan dibuka," terang Josef. Pepsodent mengandung formaldehyde sebesar 0,04 persen, jauh di bawah batas yang diperbolehkan. Ketentuan BPOM, apabila kandungan formaldehyde di dalam pasta gigi tidak melebihi 0,05 persen maka tidak perlu mencantumkan tanda peringatan 'mengandung formaldehyde'. Selain Pepsodent, menurut Josef formaldehyde juga terkandung dalam sabun cair dan shampoo Lifebuoy, shampoo Clear, dan shampoo sunsilk. Tapi Josef kembali menerangkan bahwa produk-produk tersebut aman digunakan karena kandungan formaldehyde-nya tidak melebihi batas yang ditentukan BPOM. "Semua bahan yang dipergunakan di dalam produk Unilever telah diketahui dan disetujui oleh BPOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar