Masuk angin akut lebih mudah dikenali karena biasanya berujung pada gejala flu seperti bersin-bersin dan pilek. Bila masuk angin tidak disadari dan berlangsung terus-menerus, bisa menimbulkan rasa sakit kronis. Paling sering terjadi adalah nyeri leher dan pundak karena semprotan AC.
Masuk angin juga bisa menyebabkan perut kembung karena di bagian belakang tubuh terdapat titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ bagian dalam.
Pengobatan holistik mengacu pada keseimbangan Yin (dingin) dan Yang (panas). Bagian “Yang” meliputi kepala serta tubuh bagian belakang yang berwarna lebih gelap. Sementara “Yin” terdapat pada tubuh bagian depan yang berwarna lebih putih. Menurut konsep yin-yang, orang terbilang sehat bila yin dan yang-nya dalam keadaan seimbang. Orang masuk angin adalah kondisi dimana bagian “Yang” dari tubuhnya terlalu dingin.
Dasar pengobatan holistik bersumber pada penyeimbangan empat pola penyakit yakni kuat, lemah, panas, dan dingin. Prinsip penyembuhannya adalah mengembalikan energi tubuh ke posisi seimbang. Kalau terlalu kuat dilemahan, yang lemah dikuatkan, kelewat panas didinginkan, terlalu dingin dipanaskan. Sehat itu adalah kondisi energi yang seimbang.
Demikian pula yang terjadi pada masuk angin. Guna menyembuhkannya, tubuh harus mengembalikan keseimbangan yang dan yin, salah satu caranya dengan menaikkan suhu lewat kerokan.
Dalam hal masuk angin, penurunan suhu tubuh menyebabkan pembuluh darah di kulit tubuh bagian belakang mengalami penyempitan (konstriksi). Pembuluh darah kulit yang mengalami konstriksi memberi reaksi dingin. Konstriksi itu merupakan efek kompensasi. Saat suhu tubuh bagian belakang menurun, otomatis pembuluh darah kulit berkonstriksi agar seluruh tubuh tidak dingin.
Konstriksi itu bisa mengakibatkan oksigenasi pada permukaan tubuh (terutama bagian belakang) jadi turun atau berkurang, sekujur badan terasa sakit. Selanjutnya, muncul gejala bersin.
Jadi, kerokan merupakan salah satu upaya mengusir masuk angin dengan peningkatan panas, dan bukan mengeluarkan angin lewat pori-pori kulit. Bagi masyarakat awam, memang kerokan sering dipahami sebagai cara “mengeluarkan angin”. Padahal, angin atau udara tak pernah keluar lewat pori-pori melainkan hanya bisa masuk atau keluar lewat organ pernapasan dan pencernaan.
Sedangkan masuk angin kronis tidak sekadar di bawah kulit, tapi sudah sampai ke dalam otot. Jadi, perlu pemanasan dalam sampai kedalaman 3-4 cm di bawah kulit, dan itu tak mungkin dicapai dengan kerokan.
Untuk kondisi Carmination yang dalam, terapinya menggunakan herba yang bersifat panas atau aromatic. Seperti, jahe, teja lawang, kayu manis. Itulah mengapa Herba Tuju Angin, Kopi Radix sangat efektif mengatasi gejala “masuk angin”.
Kerokan dapat secara efektif menekan titik-titik akupunktur tertentu di tubuh bagian belakang. Kerokan dengan intensitas kuat dan frekuensi rendah mengenai titik-titik saraf yang berhubungan dengan otak sehingga organ ini menyekresikan hormon endomorfin (B-endorfin, dinorfin, dan enkepalin).
B-endorfin menimbulkan rasa nyaman karena ia berfungsi mengendalikan rasa nyeri. Adanya zat-zat itu dalam darah menyebabkan penderita merasa lebih bugar. B-endorfin juga merangsang organ viscera, terutama paru-paru dan jantung, sehingga penderita bisa bernapas lebih lega, serta peredaran darahnya jadi lebih baik. Endorfin ini juga menyebabkan ketagihan dikerok, sebagaimana sebagian orang mengalami ketagihan dipijat.
Bagaimana sebenarnya cara kerja kerokan? Sebetulnya proses terapi kerokan cukup sederhana, yakni membuat suatu reaksi inflamasi atau radang yang mengakibatkan melebarnya pembuluh darah. Nah, dengan dikerok, terjadilah pelebaran pembuluh darah yang akan melancarkan aliran darah. Jika aliran darah lancar maka lebih banyak oksigen dan nutrisi masuk untuk jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Selain itu, juga terjadi rangsangan pada keratinosit dan endotel (lapisan paling dalam pembuluh darah) yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC). Zat ini merupakan polipeptida yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.
Pasca kerokan didapatkan peningkatan IL-1 beta, Clq, dan beta endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 justru turun. Penyebab rasa nyeri adalah PGE2 sehingga jika kadar PGE2 diturunkan maka nyeri akan berkurang. Hasil ini menyebabkan berkurangnya nyeri otot, badan terasa segar dan nyaman. Inflamasi yang ditimbulkan selain meredakan nyeri otot juga akan memicu reaksi kardiovaskuler. Tandanya adalah peningkatan temperatur tubuh secara ringan, antara 0,5-1oC. Makanya setelah dikerok, badan kita terasa lebih hangat.
Alat untuk mengerok, biasanya adalah uang logam, wajib tumpul supaya tidak melukai kulit. Lalu dibantu dengan minyak Herba Jawi yang fungsinya selain untuk melicinkan proses kerokan, menghindari terjadinya kulit lecet, juga mampu mengurangi inflamasi/radang yang berlebihan, sekaligus melakukan detoksifikasi pada lymphatic node. Cara mengerok juga tidak boleh terlalu keras karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa melukai kulit.
Selamat menge-Rock…
www.agungy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar